Rabu, 04 September 2013

Skenario Allah

Tahu kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam? Saya selalu tersentuh ketika mendengar kisahnya yang penuh hikmah itu. Ini juga yang membuat saya selalu berusaha kuat ketika Allah datang memberi cobaan kepada saya, yakin bahwa skenario Allah lebih indah. Itu yang selalu memotivasi saya dalam menjalani hidup :)

Kisah Bapak para nabi ini dimulai ketika Nabi Ibrahim AS ingin memiliki keturunan. Bermula ketika Nabi menikahi anak pamannya yang cantik, Sarah. Di usia pernikahannya yang cukup lama, ternyata Nabi dan istrinya belum juga dikaruniai seorang keturunan untuk melanjutkan  perjuangan dakwahnya. Ibrahim AS dan Sarah hanya bisa pasrah, karena bagaimanapun dibalik ujian ini ada yang maha tahu segala sesuatunya.

Pada saat itu Nabi dan Sarah hijrah ke Mesir, kedatangannya pun tercium oleh seorang Raja Mesir yang pada saat itu terkenal dzalim dan suka mengkoleksi wanita. Kecantikan Sarah membuat sang Raja ingin memilikinya dan memaksa Ibrahim untuk menyerahkannya. Sarah pun berdo'a, do'a seorang istri shaleha yang membuat sang Raja merasa lehernya seperti tercekik, sang Raja merasa ketakutan. Akhirnya Ibrahim AS dan Sarah diminta pergi oleh sang Raja dan sang Raja memberi seorang hamba sahaya pada Ibrahim, Hajar.

Dinikahilah Hajar oleh Nabi Ibrahim dan lahirlah seorang laki-laki tampan bernama Ismail. Nabi Ibrahim sangat senang karena ia sudah dikarunia seorang keturunan yang bisa melanjutkan dakwahnya. Meski ini terdengar menyakitkan bagi Sarah. Sarah pun pasrah dan tak berhenti berdo'a dan berharap kepada Allah agar ia juga dikarunia seorang putra, tak lama Allah pun mengkaruniai anak dari Ibrahim dan Sarah dan diberi nama Ishaq. Kedua putra Ibrahim diutus menjadi Nabi, pembawa risalah islam. Doa Ibrahim dan Sarah akhirnya terjawab.

"Barang siapa yang tidak ridho terhadap ketentuan-Ku dan tidak sabar atas musibah dari-Ku, maka carilah Tuhan selain Aku." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kita harus berbahagia menjadi seorang muslim, disaat cobaan datang bertubi-tubi seorang muslim diajarkan bagaimana mengelola hati sehingga hatinya tetap sabar dan yakin akan hadirnya sentuhan hangat tangan Sang Khalik. Di saat nikmat datang seorang muslim juga diajarkan bagaimana menata hati sehingga senantiasa bersyukur, menepis munculnya dengki terhadap yang lain. Ini membuat saya terkadang berpikir, mengapa sering terjadi hal-hal yang tak sesuai dengan harapan saya. Plot cerita yang telah dirancang tidak berjalan mulus karena hadirnya hal-hal di luar kendali saya. Tak jarang diri ini tak kuasa menahan emosi yang muncul, ternyata disitulah letak nikmat dan ujiannya.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengatahui." (Al-Baqarah : 216)

Saya harus yakin bahwa semua alur ini telah dirancang serapi mungkin oleh Allah sang sutradara terbaik dalam kehidupan. Keep calm and smile :) Ketika Allah sedang menyulam kehidupan hamba-Nya, tak perlu Allah mengungkap rencana-Nya, Allah ingin semua terasa indah pada waktunya. Allah hanya ingin melihat hamba-Nya gigih dalam berproses, Allah ingin melihat hamba-Nya bercucuran air mata bersimpuh dengan segala do'a menghadap -Nya. Allah ingin melihat tegarnya dada seorang hamba, bersabar dalam menerima cobaan-Nya, Allah ingin melihat senyum dan ucap syukur dari mulut hamba-Nya ketika Allah merealisasikan do'a hamba-Nya dan rencana terbaik-Nya.

sumber : LeuserAntara.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar