Senin, 23 September 2013

Satu Buah Keinginan Yang Tertunda

Assalamualaikum, teman-teman blogers lagi pada sibuk apa nih? Udah pada shalat Isya? Mudah-mudahan kewajiban yang satu itu selalu diutamakan ya...

Jadi, ceritanya kemarin salah seorang kerabat saya bertanya "udah lulus D3 mau lanjut lagi enggak?" katanya. Sebut saja kerabat saya ini candy karena dia manis dan imut kemasannya. Hehe, peace ya? Saat ditanya seputar pendidikan yah jawaban saya, kepengen sih... Masalahnya, pendidikan D3 saya saat ini saja belum kelar. Hehe, mungkin satu-satu dulu diselesaikan. Walau memang kalau sudah mengangkat tema seputar melanjutkan pendidikan, membuat saya jadi grasa-grusu pengen cepat diwisuda. Ayo lho candy, tanggung jawab, grrrrr... Dibawah ini, sedikit ulasan percakapan saya dengan candy. Selamat membaca!
   "Ini sudah jamannya lho, wanita karir. Mau dilanjut ke jenjang yang lebih tinggi kah?" Pungkasnya berapi-api, saya belum sempat menjawab dan beliau sudah lempari saya dengan seribu petuah. "Kita ini walau perempuan haruslah berpendidikan minimal D3 atau S1. Alih-alih dapat suami S2, biar tidak terlalu minder." Katanya dan saya hanya tersenyum di kulum.    
   "Tapi kalau sudah ada yang melamar duluan gimana?" kata saya dan beliau langsung terperangah.   "Ah, kamu sudah ada yang lamar?"
   "Tidak tidak, ini permisalan." Ucap saya berkilah.

Sabtu, 21 September 2013

Belajar Dari Sebuah Pohon

Assalamualaikum, rindu. Happy satnight! Sudah lama ya, aku gak posting. Emh, pasti pada bertanya-tanya, kemana kemana kemana? Ada sih, adaaa ajaah... Kemarin-kemarin saya  disibukkan dengan schedule Ujikom, saya jadi harus bulak-balik rumah - kampus yang perjalanannya sekitar delapan jam. Iya, hanya untuk mengejar Ujikom yang tidak lebih tidak kurang pelaksanaannya just two days. Subhanallah, seterongnya... Sudah seperti Wonder Woman.

Sedang have fun menikmati liburan di rumah, tercuat kabar Ujikom, mendadaklah kabarnya. Akhirnya apa boleh buat, terpaksa dan harus pergi esoknya sebelum Ujikom dimulai. Alhasil kalau sudah dihadepkan dengan yang berbau-bau uji kompetensi, ya mana bisa posting-postingan tulisan yang banyak. Paling hanya quote-quote saja di notepad saya, kutip-kutipan tulisan yang terbatas karakter sehingga tak menjadi paragraf yang berkesinambungan :D

Actually, sekarang juga saya masih confused alias bingung mau posting apa. Belum ada inspirasi buat nulis artikel yang berparagraf-paragraf. Paling, dicicil sedikit-sedikit. Sepertinya aku hanya sedang ingin memberi semangat untuk satu buah rindu yang mungkin sedang merasa tidak diadilkan oleh pemilik hatinya... Dengarkan ini ya...

Sabtu, 07 September 2013

Caroline Kecil Berkomentar

Sabtu malam itu malam Minggu ya?
Malam Minggu itu... Sama aja, sama kayak malam-malam lainnya.
Bedanya, Sabtu malam atau malam Minggu dengan malam lainnya, kalau yang punya pasangan itu bisa main keluar berdua.
Kalau yang engga punya pasangan...
Ya diam aja.. Eits, kata siapa?
Malam Minggu atau malam Jum'at sama aja, bukan buat berdua-duaan sih. Cuma ada waktu lebih banyak untuk berdzikir, harusnya...
Tapi tak apalah keluar untuk bertemu sapa dan berilaturahmi dengan yang lain, intinya janganlah berdua-duaan. Yang ketiganya? Timbul sesuatu yang tak diinginkan, kan kacau...
Yang tak sempat keluar, kamu nikmati saja waktu dengan bersyukur, bersyukur aja sih bisa malam Mingguan walau sendirian, walaupun engga sama teman atau pasangan. Daripada gak bisa malam mingguan sama sekali, misalnya kepentok di malam Jum'at gitu... Hmm

Jumat, 06 September 2013

Malam, Sentuhlah Aku

Malam sentuhlah aku dalam tidur lelap ku nanti, bangunkan aku ditengah nikmatnya tidur. Bukan aku tidak ingin menikmatinya, tapi ada yang lebih nikmat daripada hanya bertemu dengannya dalam mimpi, atau sekedar pergi ke suatu  tempat yang indah. Aku ingin membasuh wajahku dengan segarnya air wudhu di sepertiga malam-Nya. Aku ingin tampil bersih, aku ingin sehat, aku ingin segar saat menghadap-Nya, mencurahkan seluruh kisahku hari ini, kemarin atau lusa. 

Malam, ingatkan aku bila tiba waktunya aku harus berlutut syukur dan berlinang-linang air mata pada Rabb-ku. Ingatkan bila tiba waktunya do'aku diijabah oleh-Nya, ingatkan bila tiba waktu yang indah yang tak boleh ku lewatkan. Aku ingin menjadi orang yang tidak bisa tidur jika aku belum berdiskusi dengan-Nya di sepertiga malam. Aku ingin diberi nikmat tidur ketika aku berjanji bangun di sepertiga malam menemui-Nya. aku ingin. Wahai malam sampaikan pada pencipta mu, pencipta ku juga. Aku ingin diberi nikmat beribadah malam ini dan seterusnya. Agar aku tahu bagaimana rasanya bersyukur dan dengan khusuk menyembah-Nya.

Berdo'a di Penghujung Hari

Rupanya Ahad pagi sudah harus kembali ke tempat persinggahan, Bandung I'm coming.
Duh, ini sedikit membuat aku gerah. Masalahnya pulang pergi Bandung - Banten itu...? Aah, cukup aku saja yang tahu.  Bagaimana engga gregettt? Rela bulak-balik hanya untuk Ujikom yang dua hari aja, ah sudahlah tak apa. Buat masa depan apa sih yang engga? >,< Akhirnya seutas do'a mengawali tidurku malam ini, mudah-mudahan di penghujung rasa letih ini Kau ijabah. Aamiin...
 
Ya Rabb ku yang maha pendengar
Maha pengasih lagi maha penyayang
Permudahkanlah jalanku menuju gerbang kesuksesan
Agar Ayah dan Ibuku senantiasa merasakan kebahagiaan
Agar Ayah dan Ibuku bangga telah membesarkanku dengan benar
 
Ya Rabb ku yang maha melihat
Maha mengetahui segala sesuatu dan maha adil
Izinkanlah aku menjadi orang yang bermanfaat
Memberi banyak kebaikan untuk Ayah dan Ibuku
Untuk orang-orang yang menyayangiku
Dan semua yang ada dalam kisahku
Izinkan aku menikmati ketenteraman hidup atas kerja keras dan perjuangan ku
Izinkan aku menikmati kebahagiaan di masa yang akan datang 
Setelah datang kepada ku ujian-ujian dari-Mu

Ya Rabb ku yang maha pemberi rizki dan kebaikan
Berikanlah pada ku rizki yang terbaik
Yang disegerakan maupun diakhirkan
Yang dirahasiakan maupun yang diterangkan
Sesungguhnya pandangan-Mu lebih luas dari pada pandanganku
Sesungguhnya Engkau menjangkau dari apa yang tak mampu aku jangkau
Sesungguhnya Engkau telah mengatur sedemikian rupa kisahku dengan amat sangat bijak

Ya Rabb ku maha pemilik
Milikilah aku dalam tidurku
Peluklah aku dalam kedamain-Mu
Jagalah aku dan keluargaku dengan kasih sayang-Mu
Milikilah aku dalam bunga tidur-Mu yang indah
Bangunkanlah aku dan keluargaku dalam keadaan yang sehat
Agar aku dapat menghirup udara segar esok pagi
Dan mensyukuri betapa indahnya apa yang telah engkau beri 
Aamiin
Maharati Hanrini's Pray

Kamis, 05 September 2013

Saat Hati Berkata Ingin, Allah berkata Tunggu

Aku punya banyak mimpi-mimpi sederhana. Menikmati secangkir teh manis di pagi dan sore hari berdua dengan mu, berjalan menyapa angin pantai, duduk memandang indahnya sunset, mengobrol sampai terlarut bahagia dan mengambil banyak pelajaran darinya. Juga membaca buku sambil menghampar tikar di sebuah danau atau duduk di sebuah tempat di malam hari sambil melihat kerlap-kerlip bintang dan bulan yang berdampingan, bersama mu. Semua itu mimpi ku, sederhana bukan?

Saat hati berkata ingin, Allah berkata tunggu. Rupanya Allah belum mengizinkan kita dipertemukan. Aku ini tak lebih seperti kepompong kupu-kupu yang tak tahu misteri hari ini dan besok kemana kan membawa ku. Semua keinginan sederhana itu baru baru aku bingkis saja rapi-rapi, aku tak ingin memaksakan apa yang belum menjadi hakku. Tak berharap lebih, biarkan saja waktu yang menjawab. Aku hanya akan mempercayai bahwa rencana Tuhan jauh lebih indah dari apa yang aku kira :')

"Don't worry be happy," their said. Sebagai seorang wanita yang menginginkan mimpi sederhana itu, aku hanya perlu sabar akan tiba waktunya. Sekarang yang lebih penting adalah ilmu dan kedekatan dengan Allah ketimbang harus meninjau lebih jauh tentang keinginan sekunder yang lain. Yap, mungkin just waiting for moment-nya aja lah. So, teruntuk kamu yang masih dirahasiakan dan teruntuk diri ku yang manis tertatih dalam kesabaran. Sabar, sabarlah, akan tiba waktu dimana semua lebih indah dari apa yang kita kira. :") Aciyeeeh

Rabu, 04 September 2013

Introducing Kaka Nurmala

Namanya Nurmala, akrab dipanggil Teteh Nure. Engga nyangka dan engga tahu sama sekali bisa satu kamar dengannya. Emang dasarnya jodo, ada saja jalan untuk dipertemukan. Sudah hampir setengah tahun saya dengannya tinggal bersama dalam satu kamar, semakin lama semakin tak mau berpisah, dan semakin lengket :D 
 Eits, jangan nethink dulu ya... Rupanya beliau seperti Teteh sungguhan, bukan hanya Teteh-tetehan. Dia mengajari dan menuntunku menjadi wanita yang lebih baik, alhamdulillah..

"Nemuin orang yang satu hati sama kita itu susah, nemuin orang yang bikin kita nyaman juga susah, jadi kalau udah ketemu sebisa mungkin harus kita pertahankan." Katanya dengan lembut. Aku unggek-unggek kepala, ini adalah kado spesial yang disediakan Allah, diberikan seorang Kakak perempuan yang baik dan pengertian. Sesudah ini aku akan cari Kakak laki-laki yang tak kalah pengertiannya :D

Awal cerita sebelum bertemu si Teteh, aku mutusin pindah dari kosan dulu yang letaknya agak jauh dari kampus dan nyari kosan yang letaknya dekat sama kampus. Maklum cinta kampus :P Ya, pokoknya gitu deh ya. Akhirnya sore itu sepulang kuliah aku nemuin kosan yang menerima muslimah, khusus muslimah katanya. Aku kira itu cuma rumah biasa, karena memang tak seperti kosan kelihatannya. Biasanya yang aku tahu kosan itu banyak pintunya dan jendelanya, tapi ini? Nyaris seperti rumah biasa, memang ada jendela dan pintu tapi modelnya ya rumah.

Halamannya luas, rapih, bersih, strategis, dan.. pagernya tinggi. Ups, aku pun terpikir ini pasti ketat banget. Tapi untuk membuktikannya, aku masuk dulu deh sama ceesku kurang lebih 6 orang, yang pada saat itu emang mereka niat banget nemenin aku nyari kosan. Aku awali dengan mencoba mengetuk pintu, mengucap salam dan melempar senyum sama pemilik kos. Giliran interview, ku serahkan pada teman-temanku. Bla bla bla... Akhirnya deal.

Singkat cerita, besoknya aku kemas barang ku dan aku siap berhijrah ke kosan mirip rumah ini. Pertimbangan pindah kosan itu udah aku pikirin baik-baik dan mateng-mateng sejak lama dan atas restu plus support orangtua akhirnya aku pindah kosan. Aku harap ini menjadi tempat terawet sepanjang sejarah kuliah. Sedih awalnya tak ada satupun yang aku kenal dan aku berpikir bisakah aku dapatkan tetangga yang baik disini?

Masa kegalauan berlalu, tiga empat hari sejak kediamanku, aku bertemu seorang perempuan cantik bernama Nurmala. Diawali obrolan dan sharing seputar dunia perkuliahan, akhirnya merambat sampai percakapan yang serius. Waktu itu emang belum satu kamar, tapi suka lah kalau diskusi atau ngobrol-ngobrol bareng. Dia berencana pindah kosan karena teman satu kamarnya ngajak pindah, tapi sebulan kemudian si Teteh mengaku tak ingin pindah kosan namun tak ingin juga sendiri dalam satu kamar.

Akhirnya si Teteh nawarin berdua nempatin kamar yang kosong yang lebih gede, alasannya karena di kamar itu  kalau pagi kena sinar matahari, kalau malam bisa lihat bulan, bintang sama pesawat lewat sambil guling-guling di kasur. Bisa setopin mamang-mamang yang lewat bawa barang dagangan, bisa lebih leluasa deh. Tak berpikir panjang, selain lebih murah dan aku senang ada teman curhat, akhirnya aku putuskan 'ya'.. I agree...

Alhamdulillah dari saat itulah sampai saat ini, kami fine-fine saja mengisi kamar yang indah ini. Saya ingin sisipkan fhoto kamarnya, tapi taklah. Ini sebuah privas. Keep to be my sister, sweety sista... Your the best, so far :D

Skenario Allah

Tahu kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam? Saya selalu tersentuh ketika mendengar kisahnya yang penuh hikmah itu. Ini juga yang membuat saya selalu berusaha kuat ketika Allah datang memberi cobaan kepada saya, yakin bahwa skenario Allah lebih indah. Itu yang selalu memotivasi saya dalam menjalani hidup :)

Kisah Bapak para nabi ini dimulai ketika Nabi Ibrahim AS ingin memiliki keturunan. Bermula ketika Nabi menikahi anak pamannya yang cantik, Sarah. Di usia pernikahannya yang cukup lama, ternyata Nabi dan istrinya belum juga dikaruniai seorang keturunan untuk melanjutkan  perjuangan dakwahnya. Ibrahim AS dan Sarah hanya bisa pasrah, karena bagaimanapun dibalik ujian ini ada yang maha tahu segala sesuatunya.

Pada saat itu Nabi dan Sarah hijrah ke Mesir, kedatangannya pun tercium oleh seorang Raja Mesir yang pada saat itu terkenal dzalim dan suka mengkoleksi wanita. Kecantikan Sarah membuat sang Raja ingin memilikinya dan memaksa Ibrahim untuk menyerahkannya. Sarah pun berdo'a, do'a seorang istri shaleha yang membuat sang Raja merasa lehernya seperti tercekik, sang Raja merasa ketakutan. Akhirnya Ibrahim AS dan Sarah diminta pergi oleh sang Raja dan sang Raja memberi seorang hamba sahaya pada Ibrahim, Hajar.

Dinikahilah Hajar oleh Nabi Ibrahim dan lahirlah seorang laki-laki tampan bernama Ismail. Nabi Ibrahim sangat senang karena ia sudah dikarunia seorang keturunan yang bisa melanjutkan dakwahnya. Meski ini terdengar menyakitkan bagi Sarah. Sarah pun pasrah dan tak berhenti berdo'a dan berharap kepada Allah agar ia juga dikarunia seorang putra, tak lama Allah pun mengkaruniai anak dari Ibrahim dan Sarah dan diberi nama Ishaq. Kedua putra Ibrahim diutus menjadi Nabi, pembawa risalah islam. Doa Ibrahim dan Sarah akhirnya terjawab.

"Barang siapa yang tidak ridho terhadap ketentuan-Ku dan tidak sabar atas musibah dari-Ku, maka carilah Tuhan selain Aku." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kita harus berbahagia menjadi seorang muslim, disaat cobaan datang bertubi-tubi seorang muslim diajarkan bagaimana mengelola hati sehingga hatinya tetap sabar dan yakin akan hadirnya sentuhan hangat tangan Sang Khalik. Di saat nikmat datang seorang muslim juga diajarkan bagaimana menata hati sehingga senantiasa bersyukur, menepis munculnya dengki terhadap yang lain. Ini membuat saya terkadang berpikir, mengapa sering terjadi hal-hal yang tak sesuai dengan harapan saya. Plot cerita yang telah dirancang tidak berjalan mulus karena hadirnya hal-hal di luar kendali saya. Tak jarang diri ini tak kuasa menahan emosi yang muncul, ternyata disitulah letak nikmat dan ujiannya.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengatahui." (Al-Baqarah : 216)

Saya harus yakin bahwa semua alur ini telah dirancang serapi mungkin oleh Allah sang sutradara terbaik dalam kehidupan. Keep calm and smile :) Ketika Allah sedang menyulam kehidupan hamba-Nya, tak perlu Allah mengungkap rencana-Nya, Allah ingin semua terasa indah pada waktunya. Allah hanya ingin melihat hamba-Nya gigih dalam berproses, Allah ingin melihat hamba-Nya bercucuran air mata bersimpuh dengan segala do'a menghadap -Nya. Allah ingin melihat tegarnya dada seorang hamba, bersabar dalam menerima cobaan-Nya, Allah ingin melihat senyum dan ucap syukur dari mulut hamba-Nya ketika Allah merealisasikan do'a hamba-Nya dan rencana terbaik-Nya.

sumber : LeuserAntara.com

Wanita Akhir Zaman

Taubat! Pagi-pagi saja saya sudah menangis tersedu-sedu, karena membaca postingan tentang wanita akhir zaman di salah satu website. Jujur, saya sedih bercampur rasa takut, tak tentu rarasaan. Ya Allah yang Maha Agung lagi Maha Suci, hamba memang tak semulia Khadijah, tak setaqwa Aisyah juga tak setabah Fatimah. Tapi hamba juga merasakan ketakut tidak bisa menjadi wanita akhir zaman yang shalehah dan tetap berada di jala-Mu jika tiba masa itu kepada ku. 

Miris, wanita akhir zaman bila menemui seorang pria, "nikahilah aku, nikahilah aku..."
Karena pada masa mendekati hari Kiamat timbangan mulai berkurang, perbandingan laki-laki dengan perempuan pada masa itu 50:1 sangat tidak seimbang. Sehingga banyak perempuan yang tidak memperhatikan agama dan budi pekertinya lagi, banyak perzinahan, kemaksiatan, naudzubillahimindzalik. Mudah-mudahan kita menjadi wanita akhir zaman yang shaleh. Aamiin.

Perjuangan Menuju Panggung Wisuda

Tak terasa, sudah semester tiga rupanya. Mimpi engga sih? Rasa-rasanya baru kemarin deh masuk kuliah, perjuangan menuju panggung wisuda tinggal beberapa semester lagi. Senang rasanya, mudah-mudahan makin kesini makin lancar, makin dapat ilmunya, makin berisi makin pinter, makin ngerti dan lain-lain.

Ingat banget pas awal-awal masuk kuliah, masang muka polos pas lagi perkenalan sama Dosen rekam medis, pura-pura gak engeuh pas ditanya kenapa ngambil jurusan Rekam Medis. Bilangnya cuma, "ya tertarik aja sih, Pak sama dunia kesehatan. Penasaran gitu sama Rekam Medis." Padahal ceritanya panjang banget bisa sampai kuliah di prodi Rekam Medis, hihi. Pokoknya cuma Apa, Emih dan Allah yang tahu :D ...

Falsafah, Tujuan dan Kegunaan rekam Medis

Ingat ALFRED AIR ingat falsafah Rekam Medis dong? Saya udah berapa kali disinggung masalah ALFRED oleh Dosen Rekam Medis saya pas semester satu. Begini bunyinya:
  • A : administration
  • L : legal
  • F : financial 
  • R : riset 
  • E : education
  • D : documentation
  •  A : akurat
  •  I : informatif
  • R : responsibility  ...

Minggu, 01 September 2013

Menangis Semalam

Sayang, rupanya aku belum bisa memberikan yang terbaik untuk Papa dan Mama ku tercinta, jadi bagaimana aku akan memberikan yang terbaik untuk mu? Jalan ini masih panjang dan banyak pelajaran yang masih harus aku pelajari. Sayang aku sedang ingin menangis semalam saja, jika bisa aku ingin memeluk mu sambil mengatakan apa yang tengah aku rasakan saat ini, sayang kau tak sada disisi ku. 

Aku ingin engkau memeluk ku dan memberi ku sedikit ketenangan, aku ingin menjadi anak yang membuat bangga orangtua yang patuh dan selalu taat padanya. Seperti aku sedang mencoba taat kepada Sang Khalik, karena aku tahu ridho-Nya berada pada ridho kedua orangtua ku. Namun rupanya aku masih suka keasikan dengan dunia ku dan masih dikalahkan oleh rasa malas. Aku ingin sekali seumur hidup ku membuat mereka tersenyum penuh pesona tanpa ada satu pun kegelisahan, mengabdi dan berbakti pada mereka. 

Aku ingin... Aku sangat mencintai mereka. Aku harap suatu saat nanti kalau kita dipertemukan lalu engkau menyayangiku, aku juga akan meminta pada mu agar lebih dulu menyayangi mereka, seperti kamu juga mencintai orangtua mu sendiri. Bagi ku mereka sangat berharga, sayang... Aku tak ingin satu orangpun menyakiti mereka, aku ingin semua yang menyayangiku juga menyayangi kedua orangtua ku :'(

Papa, maafin aku yah...

Aku tahu Papa sayang benget sama aku, aku juga sayang Papa... Aku engga pernah bisa ngebalas semua kebaikan Papa, engga akan bisa. Papa adalah laki-laki terhebat yang pertama kali menyayangi aku sepenuhnya. Papa selalu berusaha semaksimal mungkin buat bahagiain aku, Papa selalu mencari apa yang belum aku miliki. Papa selalu berusaha memenuhinya.
Papa maafin aku yah, hape yang Papa beliin kemarin rupanya udah berapa kali jatuh ke bawah keramik dan sebagian layar LCDnya retak. Aku engga akan nyalahin siapa-siapa, Pa.. Jelas ini semua karena ketelodaran aku, karena kurang apiknya aku. Sekali lagi aku minta maaf, Pa. Aku tahu hape itu bukan barang yang sangat mahal, tidak juga murahan, lantas tak seharusnya aku tak menjaganya.

Aku sayang Papa :'(