Rabu, 04 September 2013

Introducing Kaka Nurmala

Namanya Nurmala, akrab dipanggil Teteh Nure. Engga nyangka dan engga tahu sama sekali bisa satu kamar dengannya. Emang dasarnya jodo, ada saja jalan untuk dipertemukan. Sudah hampir setengah tahun saya dengannya tinggal bersama dalam satu kamar, semakin lama semakin tak mau berpisah, dan semakin lengket :D 
 Eits, jangan nethink dulu ya... Rupanya beliau seperti Teteh sungguhan, bukan hanya Teteh-tetehan. Dia mengajari dan menuntunku menjadi wanita yang lebih baik, alhamdulillah..

"Nemuin orang yang satu hati sama kita itu susah, nemuin orang yang bikin kita nyaman juga susah, jadi kalau udah ketemu sebisa mungkin harus kita pertahankan." Katanya dengan lembut. Aku unggek-unggek kepala, ini adalah kado spesial yang disediakan Allah, diberikan seorang Kakak perempuan yang baik dan pengertian. Sesudah ini aku akan cari Kakak laki-laki yang tak kalah pengertiannya :D

Awal cerita sebelum bertemu si Teteh, aku mutusin pindah dari kosan dulu yang letaknya agak jauh dari kampus dan nyari kosan yang letaknya dekat sama kampus. Maklum cinta kampus :P Ya, pokoknya gitu deh ya. Akhirnya sore itu sepulang kuliah aku nemuin kosan yang menerima muslimah, khusus muslimah katanya. Aku kira itu cuma rumah biasa, karena memang tak seperti kosan kelihatannya. Biasanya yang aku tahu kosan itu banyak pintunya dan jendelanya, tapi ini? Nyaris seperti rumah biasa, memang ada jendela dan pintu tapi modelnya ya rumah.

Halamannya luas, rapih, bersih, strategis, dan.. pagernya tinggi. Ups, aku pun terpikir ini pasti ketat banget. Tapi untuk membuktikannya, aku masuk dulu deh sama ceesku kurang lebih 6 orang, yang pada saat itu emang mereka niat banget nemenin aku nyari kosan. Aku awali dengan mencoba mengetuk pintu, mengucap salam dan melempar senyum sama pemilik kos. Giliran interview, ku serahkan pada teman-temanku. Bla bla bla... Akhirnya deal.

Singkat cerita, besoknya aku kemas barang ku dan aku siap berhijrah ke kosan mirip rumah ini. Pertimbangan pindah kosan itu udah aku pikirin baik-baik dan mateng-mateng sejak lama dan atas restu plus support orangtua akhirnya aku pindah kosan. Aku harap ini menjadi tempat terawet sepanjang sejarah kuliah. Sedih awalnya tak ada satupun yang aku kenal dan aku berpikir bisakah aku dapatkan tetangga yang baik disini?

Masa kegalauan berlalu, tiga empat hari sejak kediamanku, aku bertemu seorang perempuan cantik bernama Nurmala. Diawali obrolan dan sharing seputar dunia perkuliahan, akhirnya merambat sampai percakapan yang serius. Waktu itu emang belum satu kamar, tapi suka lah kalau diskusi atau ngobrol-ngobrol bareng. Dia berencana pindah kosan karena teman satu kamarnya ngajak pindah, tapi sebulan kemudian si Teteh mengaku tak ingin pindah kosan namun tak ingin juga sendiri dalam satu kamar.

Akhirnya si Teteh nawarin berdua nempatin kamar yang kosong yang lebih gede, alasannya karena di kamar itu  kalau pagi kena sinar matahari, kalau malam bisa lihat bulan, bintang sama pesawat lewat sambil guling-guling di kasur. Bisa setopin mamang-mamang yang lewat bawa barang dagangan, bisa lebih leluasa deh. Tak berpikir panjang, selain lebih murah dan aku senang ada teman curhat, akhirnya aku putuskan 'ya'.. I agree...

Alhamdulillah dari saat itulah sampai saat ini, kami fine-fine saja mengisi kamar yang indah ini. Saya ingin sisipkan fhoto kamarnya, tapi taklah. Ini sebuah privas. Keep to be my sister, sweety sista... Your the best, so far :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar