Minggu, 30 Maret 2014

Jangan Hidup Seperti Mati

Selamat pagi, kamu! Kamu, kamu dan kamu! :)
Wah, sudah lama juga ya rupanya saya tidak posting blog. Kemana saja? Secara  tidak langsung, pengamat blog saya pun bergeming. Ada saja, sebenarnya... Cuma beberapa tulisan rupanya belum bisa saya ekspos dan dipublikasi. Entah :D ahahaha... Jangan tanya kenapa ya...

Oke, bismillahini saya akan mencoba hadir lagi dalam dunia pemblogan. Hal pertama yang membuat saya hadir disini lagi karena request atau permintaan dari seorang fans yang ternyata diam-diam menyukai tulisan-tulisan saya, padahal selama ini saya merasa tulisan saya belum ada apa-apanya. Dia berhasil membuat saya jadi terharu :') Syukron ... Kini saya ingin menulis karya yang lebih bermanfaat lagi.

Hal kedua yang ikut serta menyumbang semangat saya adalah benda-benda mati di sekitar saya, tepatnya di meja saya ada sebinder buku, satu buah pulpen, secangkir gelas, satu perangkat headset, beberapa bingkai fhoto dan masih banyak lagi  yang tidak saya sebutkan. Kenapa demikian? Saya merasa malu, saat tengah menyoroti benda-benda di sekitar saya terkapar dan bergeletakkan secara percuma. Jika mereka hidup, mungkin setiap harinya mereka mentertawakan saya. "Hei, ngapain aja?" ujar mereka.

Mereka selalu menjadi saksi bisu dalam setiap menit saya yang berlalu, setiap hari sepulang kuliah dan kerja saya selalu mengisi waktu saya dengan memutar beberapa video yang saya suka, sampai beberapa kali saya tonton tak ada bosannya atau terkadang saya hanya mendengarkan sebuah musik dan bermain game favorit saya. Diner dash one untill five Diner Dash K-Boom. Semuanya sudah pernah saya mainkan dan setiap levelnya expert :) Luar biasa, hee...

Oke, tapi bukan masalah game itu yang ingin saya bahas. Ini masalah bercermin diri dari benda mati. Bagi kamu yang hampir sama halnya dengan saya, terkadang melakukan sesuatu yang membuang waktu secara percuma. Kita harus bercermin dari benda mati, seandainya mereka hidup. Mungkin mereka sudah mentertawakan kita dengan puas. "Kamu ini sudah diberikan kesempatan hidup, tapi kesempatan hidup mu kau habiskan untuk mati!" Sekiranya seperti itulah komentar mereka. Malu kan, seandainya mereka bisa berbicara kamu akan habis-habisan dikiritisinya. Nah pada benda mati saja kita malu, apalagi pada yang menciptakan harus lebih malu. So, starting today we swear. We will doing the best ever we had, and we will be the best of what we do. Allah has given us the opportunity and must not waste it :)