Senin, 19 Mei 2014

Mahasiswa Semester 5

Ini udah deadline H-13 menuju sidang LS, dan ternyata Maharatih ini masih nyusun BAB II. Dia sempat patah semangat karena BAB I engga juga di ACC-ACC sama dosen pembimbingnya yang kayak Afgan itu. Entah kenapa di mata beliau masih juga ada yang kurang, padahal penulis merasa sudah hampir benar. Masalahnya hanya di referensi kajian ilmiah, ya sudahlah pasal 1 ayat 1, pembimbing tidak pernah salah dan saya tidak ingin meributkan hal itu terlalu dalam.

Ternyata begini ya rasanya
PKL sambil kuliah, sambil nugas PLUS nyusun LS. Ya, rasanya sih WAW sampai berat badan turun 2 Kg, padahal buat naikinnya butuh perjuangan ekstra yang engga sebentar. Kurang lebih harus ngemil setiap waktu dan makan tepat waktu. Semenjak PKL, badan engga keurus, KATANYA. “Ratih, kamu kurusan ya…” Ya sudahlah harus gimana lagi, namanya juga lagi dikuras tenaga dan pikirannya wajar kurusan *sambil ngelus dada*.

Belum masalah uang saku yang semakin hari semakin menipis dikarenakan banyak keperluan yang tiba-tiba datang mendadak dan mendesak. Rasanya, mau kodok-kodok saku sampai ke bagian dalampun itu isinya butiran debu semua. Gimana engga? Buat mendukung LS yang hasilnya maksimal, saya harus banyak cari referensi buku yang engga cuma satu dua buah buku karena ketersediaan buku di perpustakaan kampus juga kurang memadai.  Ditambah saya harus ngongkos sendiri, pulang pergi Gatsu-Supratman dikarenakan tidak adanya ojeg pribadi yang bisa diandalkan.

Pokoknya kalau dipikirin masalahnya engga akan pernah selesai-selesai, because trouble is a friend kata Lenka yang engga pernah bosan-bosannya nyanyiin lagu itu. Sebuah lagu yang seengganya memotivasi saya biar tetap semangat dan menghadapi masalah senyaman mungkin. Masalah itu datang berbarengan dengan solusi, ya jadi dibuat nyaman saja selama semua itu masih bisa diatasi.  

Mahasiswa semester 5 seperti saya ini memang rentan terkena masalah dan ujian yang datang hampir bertubi-tubi, kalau saya tidak pandai mengelola hati mungkin saya ini sekarang sudah menjadi apa? Apalagi kalau saya jauh dari Allah, jangan harap saya bisa menyentuh kebahagiaan. Alhamdulillah, walaupun kantong kering, dan masalah bikin pusing saya masih diberi nikmat sehat dan kesempatan waktu yang belum tentu bisa dirasakan di esok hari : ) “Nikmat kebahagiaan hanya bersumber pada hati yang bersih dan kelapangan hati menerima apapun yang Allah berikan.” (Maharatih)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar